Sering Menang Lomba? Ini Tips Renang dari Bryant Asyraf Zavier, Atlet Muda Satria Muda

Bryant Asyraf Zavier bukan nama asing lagi di lingkungan Satria Muda Swimming Club. Meski baru duduk di bangku kelas 1 SMA, ia sudah sering naik podium dalam berbagai kejuaraan renang tingkat kota hingga provinsi. Prestasinya yang mengesankan ini tentu bukan datang secara tiba-tiba. Bryant telah menunjukkan bahwa dengan latihan rutin, semangat belajar, dan mental yang kuat, siapa pun bisa mencetak prestasi luar biasa bahkan sejak usia muda.

Di sela aktivitas sekolahnya, Bryant tetap konsisten menjalani jadwal latihan yang padat. Ia berlatih lima sampai enam kali seminggu, bahkan sering mengambil sesi pagi dan sore sekaligus. Bukan semata-mata soal lamanya latihan, tapi soal kedisiplinan dan komitmen yang ia bangun sejak dini.

“Yang penting bukan banyaknya jam, tapi bagaimana kita hadir setiap kali latihan dan fokus di setiap sesi,” ujar Bryant saat kami temui usai latihan.

Di kolam, Bryant dikenal teliti terhadap detail teknik. Ia tidak pernah menganggap remeh hal-hal kecil seperti posisi tangan, cara mengambil napas, hingga teknik start dan finish. Bersama pelatihnya, ia kerap meninjau ulang video latihan demi menyempurnakan gerakan. Ia percaya, teknik yang rapi adalah fondasi dari kecepatan.

Selain dari sisi teknik, Bryant juga menjaga pola makan dan istirahat dengan serius. Ia menghindari junk food dan lebih memilih makanan bernutrisi, terutama saat mendekati hari lomba. Ia juga menjaga jam tidurnya agar tubuh tetap prima.

“Tidur cukup itu penting banget. Badan jadi lebih enteng dan fokus saat lomba,” jelasnya.

Yang membuat Bryant istimewa bukan hanya kekuatan fisik atau teknik yang tajam, tapi juga mental bertanding yang matang. Ia tidak mudah tertekan walau harus bersaing dengan atlet yang lebih senior atau berpengalaman. Baginya, fokus pada diri sendiri jauh lebih penting daripada membandingkan diri dengan lawan.

“Aku belajar untuk tenang dan nikmati prosesnya. Kalau sudah latihan sungguh-sungguh, hasil nggak akan jauh-jauh,” tambahnya.

Meskipun kesibukan lomba dan latihan cukup padat, Bryant tetap menyeimbangkan waktu untuk sekolah. Ia terbiasa mengatur jadwal harian agar tugas-tugas sekolah tetap terurus. Menurutnya, renang bukan alasan untuk melupakan pendidikan. Justru keduanya bisa berjalan berdampingan kalau dikelola dengan baik.

Menariknya, Bryant juga tidak takut untuk kalah. Ia menganggap kekalahan sebagai bagian dari proses belajar. Setelah setiap lomba, ia selalu mengevaluasi diri dan berdiskusi dengan pelatih tentang apa yang bisa ditingkatkan.

“Kalah itu bukan akhir. Yang penting kita tahu kenapa kalah dan belajar dari situ. Itu yang bikin kita terus berkembang,” tuturnya.

Kisah Bryant Asyraf Zavier adalah contoh nyata bahwa prestasi besar bisa diraih sejak muda, selama ada kemauan dan kerja keras. Lewat komunitas Satria Muda Swimming Club, Bryant tidak hanya berkembang sebagai atlet, tapi juga tumbuh sebagai pribadi yang disiplin, mandiri, dan inspiratif. Semoga semangat dan dedikasi Bryant bisa menjadi motivasi bagi para anggota komunitas lainnya baik yang baru memulai, sedang berproses, maupun yang ingin kembali menekuni olahraga renang.

Categories:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *